Jumat, 02 Oktober 2009

Lulus Ujian Akhir..? Bidadari Surga Menantimu

Hidup penuh ujian. Allah SWT berfirman bahwa Ia memberi ujian agar mengetahui siapakah yang terbaik amalnya. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagimu, agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka terbaik perbuatannya.” (QS. al-Kahfi: 17)

Sesungguhnya ritme ujian hidup tak ubahnya seperti ujian akhir yang dihadapi para mahasiswa. Sebelum ujian tiba, mahasiswa harus mengikuti perkuliahan reguler dengan tekun dan menyimak apa yang diajarkan dosen agar mendapat ilmu yang bermanfaat dan lulus ujian. Mahasiswa yang terbaik persiapan belajarnya, maka niscaya akan mampu menghadapi ujian itu dengan baik pula. Suka atau tidak, mahasiswa harus menghadapinya, sehingga wajib baginya untuk menyiapkan perbekalannya, sebelum, menjelang, saat dan sesudah ujian. Demikian pula seorang muslim, ia harus menyiapkan bekal untuk menghadapi ujian hidup agar sukses memasuki surga.

Sebelum Ujian Tiba
Setidaknya ada 5 hal yang harus disiapkan seorang muslim sebelum menghadapi ujian hidupnya, yaitu :

1. Kenali sang pemberi ujian, Allah SWT.
Sebagai mahasiswa, kita harus mengenali tipe dosen yang mengajar dan mengetahui cara mengajarnya, pun dalam memberikan nilai. Apa yang dinilai dan bagaimana ia menilai. Seorang dosen tentu memiliki bobot penilaian sekian persen untuk nilai uts, uas, kehadiran, quiz dan tugas.
Allah SWT memiliki 99 asmaul husna. Rasulullah SAW bersabda, “Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga.(Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu).” (HR. Bukhari). Ia Maha Pengasih dan Penyayang, tetapi jangan lupa, Ia juga Maha Keras Siksanya.

2. Simak apa yang diajarkan sang pemberi ujian
Dosen biasanya memberi kisi-kisi ketika mendekati ujian, bahkan jauh hari, saat tengah mengajar, dengan kata-katanya, “Catat ini, karena biasanya akan keluar dalam soal ujian.” Kisi-kisi ujian itu difirmankan Allah SWT, “Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dan sedikit ketakutan, penyakit, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar “. (QS. Al Baqarah : 153 )

3. Banyak latihan
Mahasiswa harus berlatih dengan mengerjakan soal-soal dan banyak membaca. Ini akan memudahkan ketika menghadapi ujian.
Seorang muslim pun demikian, ia harus menempa dirinya dengan ibadah harian, dan tidak memanjakan diri dengan kesenangan duniawi. Orang beriman, mereka telah dilatih oleh-Nya untuk hanya bergantung pada-Nya melalui shalat, doa dan zikir. Mereka dilatih untuk hidup Zuhud (dunia ditangannya namun tidak di hati) melalui zakat, infaq dan shodaqoh. Mereka dilatih untuk bersabar, menahan hawa nafsu melalui puasa. Mereka dilatih untuk bersatu antar sesamanya, kaum mu\’minin, melalui haji. Semua itu adalah bekal untuk mempersiapkan pejuang sejati.

4. Jangan absen untuk menghadap-Nya.
Mahasiswa absen lebih dari 4 kali di kelas? Dapat dipastikan, tidak akan bisa mengikuti ujian akhir.
Shalat wajib Anda tinggalkan? Maka kesempatan untuk berkompetisi hilang sudah. Shalat adalah tiang agama. “Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi.” (HR. Annasa\’i dan Attirmidzi)

5. Kerjakan tugas-tugas dari Allah SWT.
Dosen memberi tugas? Kerjakan, karena jika tidak, kita tidak akan bisa mendapat nilai A.
Apa yang ditugaskan Allah SWT pada kita?
“Dan hendaklah ada diantara kamu orang-orang yang mengajak kepada kebaikan, dan menyeru kepada yang ma\’ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)
“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (QS. An-Naml : 120)

6. Bertanya jika ada yang tidak diketahui.
Mahasiswa belajar sendiri, mungkin bisa saja dilakukan, namun belum tentu sempurna hasilnya karena terkadang ada catatan yang tak lengkap atau ada ilmu yang diketahui teman, tetapi tak diketahui oleh kita. Bertanya, adalah kunci pembuka ilmu.
Seorang muslim dapat saja belajar sendiri dengan membaca buku-buku Islam, tetapi ia tetap harus bertanya pada teman yang lebih paham ataupun kepada para ulama. ” Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”(QS.16 : 43)

Menjelang Ujian
Waktu ujian tengah semester maupun akhir semester, telah ditetapkan waktunya. Dalam hidup, tidak bisa tidak, cepat atau lambat, ujian pasti terjadi. Ada 4 hal yang harus dipersiapkan ketika ujian semakin dekat, yaitu :

1. Persiapkan ilmu, analisa ujian
Analisa ujian yang dihadapi, jangan reaktif. Siapkan jurus-jurus untuk menghadapi ujian, karena setiap soal berbeda bobotnya.
Bekal ilmu untuk menghadapi ujian hidup, sangat penting. Dengan ilmu, kita dapat mengetahui mana jalan yang diridhai-Nya dan mana yang tidak. “Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri.” (HR. Athabrani).

2. Belajar dari soal-soal sebelumnya
Mahasiswa harus rajin mencari foto kopi soal di semester sebelumnya, karena soal ujian biasanya mirip.
Pelajarilah ujian yang dihadapi para nabi, ambil hikmah dari setiap ujian. Bagaimana ending penderitaan yang dialami para nabi? Semuanya ada di dalam Al Qur\’an. “Apakah kamu mengira akan masuk surga padahal belum datang kepadamu (ujian) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kami. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, diguncang (dengan berbagai cobaan). Sehingga Rosul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)

3. Belajar dari buku wajib dan buku tambahan
Ada buku wajib kampus dan buku tambahan.
Buku wajib seorang muslim adalah Al Qur\’an dan Hadits. Dan untuk buku tambahan adalah buku-buku Islam kontemporer agar wawasan bertambah. “Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al Qur\’an) dan sunnah Rasulullah saw.” (HR. Muslim).

4. Berdoa
Berdoalah kepada Allah SWT semoga Ia memudahkan dalam mengerjakan soal-soal ujian.
Senjata orang-orang beriman adalah doa. “Doa adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi.” (HR. Abu Ya�la)

Saat Ujian
1. Hadapi dengan tenang dan sabar.
Saat memasuki ruang ujian, hadapilah dengan tenang dan sabar, jangan tergesa-gesa.
Pun di dalam menghadapi ujian hidup, wajib sabar ketika ujian itu datang. Rasulullah SAW bersabda, “Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula tertimpa musibah.” (HR. Al Bukhari)

2. Konsentrasi pada soal ujian, jangan curang.
Soal telah dibagikan. Konsentrasilah pada soal ujian dan jangan coba-coba menyontek!
Saat ujian datang, seorang muslim jangan justru lari dari-Nya dengan cara bermaksiat kepada-Nya. Berapa banyak kita saksikan manusia yang ditimpa ujian dan cobaan, bukannya mendekat kepada-Nya, tetapi justru bermaksiat dengan lari dari jalan da\’wah ataupun memisahkan diri dari barisan. “syaghalatna amwaluna waahluna : kami telah dilalaikan oleh harta dan keluarga” (QS. 48:11)

3. Selesaikan yang mudah dahulu.
Menghadapi ujian dari dosen, membutuhkan strategi, jangan mengerjakan soal-soal yang sulit dahulu, tetapi kerjakan yang mudah.
Jangan memasuki bidang ujian yang kita tidak mampu memasukinya. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para sahabat bertanya, “Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?” Nabi saw menjawab, “Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan menderitanya.”(HR. Ahmad dan Attirmidzi)

4. Jangan mengeluh bila soalnya sulit.
Ujian kita sangat sulit? Jangan mengeluh. Karena percuma saja, toh ujian tak akan selesai dengan keluhan.
Seorang muslim janganlah sampai mengeluh ketika ujian menimpa, karena Rasulullah SAW bersabda, “Ada 3 hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan).” (HR. Athabrani).

Sesudah Ujian

1. Evaluasi
Apakah ujian itu dapat kita lalui dengan baik? Ucapkan hamdalah bila berhasil melaluinya. Seorang muslim ketika telah melewati ujian berupa penderitaan dan kesedihan, hendaknya tetap istiqomah di jalan-Nya. Dari Abu Hurairah ra katanya, sabda Rasulullah saw, “Tidak disengat seseorang mukmin itu dua kali dalam satu lubang.”

2. Ambil hikmahnya.
Ada hikmah di setiap kejadian. Karena khasanah kebaikan kembali kepada-Nya. Bahkan ketika tertusuk duri, ada hikmahnya. “Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa.” (HR. Al Bukhari)

3. Bersiap menghadapi ujian selanjutnya.
Ujian mahasiswa tentu tidak hanya satu mata kuliah, tetapi ada beberapa macam.
Selama hayat masih dikandung badan, maka bersiaplah menghadapi ujian-ujian yang beraneka ragam bentuknya. “Apakah kamu mengira kamu akan dibiarkan saja mengatakan “kami beriman” sedang mereka tidak di uji lagi”� (QS. Al Ankaabut: 2-3)

Untuk Apa Ujian Itu?

Untuk apakah ujian itu Allah SWT berikan kepada hamba-hamba-Nya?
Ujian adalah sunnatullah dari Allah untuk memisahkan orang-orang munafik dari barisan orang-orang beriman, memisahkan antara loyang dengan emas. “Allah menguji hamba-Nya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah).”(HR. Athabrani)

Ujian adalah tarbiyah dari Allah untuk meningkatkan derajat hamba-Nya, sebagai wujud kasih sayang-Nya. “Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu.” (HR. Athabrani).

Ujian adalah sunntullah untuk orang-orang yang berada di jalan Al Haq. Jika kita tidak merasakan adanya ujian yang berat, maka patut dipertanyakan apakah jalan yang kita lalui adalah jalan yang benar. Saad bin Abi Waqqash berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya”� Nabi saw menjawab, “Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seroang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa.” (HR. Al Bukhari)

Dalam menghadapi ujian, seorang mu\’min harus selalu berprasangka baik kepada Tuhannya. “Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah.” (HR. Attirmidzi).

Allah SWT menghibur orang-orang beriman dalam menghadapi ujian dengan firman-Nya, “Dan janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. 3 : 139).

Penutup
Ujian hidup tidak selamanya berbentuk penderitaan dan kesedihan hati, tetapi bisa juga dalam bentuk kenikmatan dan kesenangan. Bila ujian itu dalam bentuk kesenangan, apakah sang hamba dapat bersyukur? Bila dalam penderitaan, apakah sang hamba bersabar? Syukur dan sabar adalah keistimewaan orang-orang yang beriman, yang dikagumi oleh sang nabi.

Surga memiliki kriteria (muwashofat) untuk orang-orang yang akan memasukinya. Nilai A, B, C, D, atau E, adalah hak prerogatif Allah SWT. Tugas manusia adalah berdoa, berikhtiar dan bersabar. Dan tentu saja, untuk mengetahui apakah kita benar-benar lulus atau tidak, jawabannya ada di hari akhir nanti.

Lulus ujian, akan menaikkan derajat kita di sisi-Nya dan tiada lain balasannya adalah ridha-Nya, surga-Nya, dan bidarari yang bermata jeli. Allah SWT berfirman, “Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqiah : 22-23). Bidadari menantimu. Selamat ujian.

Di waktu ujian badai terus melanda
Engkau tetap gigih berjuang
Membenarkan sabda junjungan
Terus memburu menuntut janji,
Pastilah Islam gemilang lagi
Ujian bukan batu penghalang
Karena itulah syarat dalam berjuang
Ujian adalah tarbiyah dari Allah
Apakah kita kan sabar ataupun sebaliknya

ungkapan hati kecil

kuukir namamu dihatiku ini
andaiku bisa melukiskan perasaanku sekarang,
akan kulukiskan semua ini di langit yang membiru..
awan terlihat tersenyum kepadaku,,
tersenyum sejuta arti..
arti yang tak pernah dapat kuungkapkan…
mungkin kini aku bisa melihat senyuman itu..
tapi bisakah aku melihatnya dimasa yang akan datang…

aku selalu rindu akan kamu,
aku selalu rindu akan tingkahmu,
senyum dan canda selalu hiasi hidupku…
itu dulu,tapi sekarang tak seperti itu..
sekarang aku terdiam tak ada kata..
aku kesepian tanpamu…
aku tak bisa tanpamu…
kau pergi secepat itu…
tanpa kau ucapkan kata-kata terakhirmu..

dibawah batu nisan ini,
aku menangis,
aku tak pernah terfikir akan seperti ini..
kau tinggalkan aku,saat aku benar-benar cinta padamu…
mengapa??
aku tak bisa menerima kenyataan pahit ini..
mungkinkah ini terbaik untukku..

Rabu, 30 September 2009

SEBELUM VALENTINE’S TIBA

Senja itu ketika mentari berarak ke barat
kutemui dirimu diam
terbaring kaku di atas pembaringan
tiada tawa dan senyuman manismu

senja itu empat hari sebelum valentine tiba
langit kelam selayaknya hatiku
tubuh bergetar tak kuasa menahan air mata
saat ku kecup mesra keningmu
dan kau tatap aku dengan pandangan hampa

gerak bibirmu ingin bicara
namun tak mampu tuk bersuara
hanya tatapan matamu memberi isyarat
seakan-akan hendak berkata
“Aku mau pulang..”

pelan kemudian kau tutup matamu
ku tunggu dengan penuh harap
namun mata itu tak pernah terbuka kembali
walau untuk sekali lagi

engkau telah pergi…
sebelum valentine itu tiba
Tuhan telah memanggilmu tuk kembali ke sisiNYA

kini menjelang valentine tiba
ku cari kembali bayanganmu…kasih…..!!

PENGHIANATAN

Pada 18 September 1948
terjadi pemberontakan PKI di Madiun dipimpin Muso
Kami yang baru berusia 3 tahun merdeka, disaat konsentrasi menghadapi
penjajah, ditikam dari belakang oleh penghianatan PKI untuk pertama kalinya.
Berkat rakhmat Tuhan Yang Maha Esa, usaha itu gagal.

Tujuh tahun kemudian, disaat kami lengah, PKI keluar sebagai 4 besar dalam Pemilu 1955. PKI mulai menjalankan programnya dengan aksi-aksi sepihak
untuk mencapai cita-citanya. Pancasila ideologi negara dicoba diganti dengan paham komunis.

Pada 30 September 1965, terjadi pemberontakan PKI di Jakarta dipimpin DN.Aidit.
Disaat kami semua sibuk menjaga integritas negara, untuk kedua kalinya PKI melakukan penghianatan. Berkat rakhmat Tuhan Yang Maha Esa, usaha itu gagal.

Tiga puluh empat tahun kemudian, di era reformasi. Bayi PKI tidak lahir dan yang mirip bayinya pun tak meraih suara pada pemilu. Tapi kelakuan politik dan indikasi gerakan politiknya mulai terasa. Aksi sepihak memaksakan kehendak. Isu, fitnah dan provokasi merajalela.

Rakyat dimanipulasi, diagitasi dan diprovokasi untuk melaksanakan revolusi. Rakyat dipertentangkan dan diadu domba untuk menciptakan situasi yang mereka sebut kondisi revolusioner. Gerakan politiknya aksi sepihak memaksakan kehendak. Propagandanya menyebar isu, fitnah dan pemutarbalikkan fakta. Ciri khas komunis yang menghalalkan segala cara.

Waspada terhadap gerakan politik aksi sepihaknya. Jangan termakan propaganda, isu dan fitnahnya. Waspada terhadap program aksi perjuangan rakyat bersenjata. Jangan sampai terjadi penghianatan ketiga kalinya.
Waspadalah, jangan lengah..!

AIR MATA CINTA


Tangismu malam ini..yg kau ungkap lewat telpon di kejauhan sana.., begitu menyiksa bathinku..
tawamu dan kelakarmu hilang..seperti apa yg ku dapat slama ini..,
“Pulanglah.. lihatlah aku terakhir kali..,”katamu..
“Datanglah.. berikan aku restumu..” itu pintamu..
Tak banyak kata yg mampu ku ucapkan tangiskupun tenggelam dan menyatu dgn tangisanmu..

“Jangan benci aku karna mereka.., jangan hukum aku karna salah mereka..,
aku ingin kau ada di sini.. itu katamu penuh harap..
Datanglah.. datanglah utk hari bahagiaku..”

Hingga di akhir ku tutup telpon tangismu terus mengiang ditelinga..

Malam ini disini.. dikesendirianku pada tepian malam..
Ingin ku hasratkan betapa aku rindu padamu, betapa aku ingin bersamamu..
ingin melihatmu duduk dipelaminan, bersanding dengan cintamu. Tapi aku tak mampu utk itu..
Tidak.., aku tidak marah ataupun benci padamu, juga tdk pada mereka..
Luka yg tergores biarlah kubawa, hati yg perih biarlah tetap jadi pengawal perjalananku..

Adikku..,
mereka tetap orang tua kita, ayahanda dan ibunda yg telah melahirkan aku ke dunia..,
dalam khusukku tiada pernah terhenti doa utk mereka,
dalam tawaku slalu ada air mata mrindukan mereka
orang tua kita.., ayahanda dan ibunda yg tercinta..
Aku ikhlas ketika aku harus tinggalkan semua..,
meski kulihat bnyak tangis mengiringi kepergianku..,
meski ku dengar raungan tak relamu..
saat itu.., kau masih terlalu kecil utk bisa mengerti.

Aku tidak musuhan dengan ayahanda maupun ibunda adikku… tapi memang dalam hidup ini ada banyak perbedaan yang harus diselaraskan.. dan kita butuh waktu untuk dapat melakukan penyesuaian. Demi Allah, aku ikhlas menerima semua…, tanpa amarah… juga tanpa dendam, sekalipun itu sudah tak mungkin dapat menghidupkan yang sudah mati.

Adikku.., tak ada yg lebih mengembirakan bagi seorang abang pengelana seperti aku, slain melihat kebahagiaan adiknya sendiri.. Ah.., adikku kecilku ternyata kini tlah dewasa, telahpun menemukan tautan hatinya yang kan menjadi imam dalam hidupnya. Tapi bagiku, kau tetap adik kecilku yang tentunya paling kusayangi.
Betapa aku menyesal tlh menghilangkan kesempatan utk dpt melihat pernikahanmu yg mungkin hanya ada skali dalam sejarah kehidupanmu.
Apa kamu pikir aku tidak kecewa..? Apa kamu pikir aku tidak sangat menyesal dgn semua itu..?

Adikku..,
hidup adalah teka teki, dan aku sedang menjalani salah satu dari teka-teki itu, dan biarkan waktu yang akan memberi jawabannya.
Adikku.., di penghujung malam..saat batas malam menjamah fajar.. ku tulis puisi utk hari bahagiamu dan berharap suatu saat kamu dapat melihat dan membacanya.

Ada hati yang teringat dalam janji cinta kepada Allah..
untuk slalu mengabdi dan menghiasi akhlaknya..
hati yang sepakat untuk saling tulus mencintai..
mendukung dan memelihara..
hati yang tak rela pada hadirnya amarah..
sebab tak hendak padamkan sinar kasih..
dari mata yang senantiasa memancarkan..
cahaya keikhlasan..

Selamat menempuh hidup baru adikku.., semoga kau bahagia slalu bersamanya.. Restu dan doa suciku kan snantiasa menyertai perjalanan kamu berdua. Maafkan aku yang tak bisa menjadi abang terbaik buatmu. Tapi kamu harus percaya, aku sangat menyayangimu. Tetaplah tertawa bahagia disana, walau disini aku harus menangis.

Sabtu, 26 September 2009

Getaran Jiwa

kepala tertunduk lesu
jiwa bergetar luluh pilu
air mata tak mampu terbendung
kala kusebut asmamu yang agung

yaaaaaa ……. alloh
mengapa baru teringat
seteleh semua terlanjur
mengaa baru tersadar
setelah semua hancur

terlalu jauh langkahkan kaki
pijak kenikmatan semu duniawi
tersenyum bangga
karena masih diatas segalanya
tak pernah tersadar
semua hanya sementara

yaaaaaa……..alloh
terangi jiwa yang dalam kegelapan
tuntun tangan-tangan rapuh ini
agar tak terulang
jatuh kelubang kenistaan
terima insafku
sebelum nafas diujung waktu

INDONESIA-ku MERDEKA

INDONESIA-ku ..
Berabad-abad kau di jajah,
Berabad-abad kau ditindas,
Berabad-abad kau diremehkan ..
Tapi, INDONESIA-ku tetap lah maju !

INDONESIA-ku,
Tak pernah mengenal kata letih ,
Selalu maju dengan penuh kesuksesan
Tak ada lagi yang menindas Indonesiaku .

Semuanya,
Telah berujung dengan perdamaian
Tak ada lagi permusuhan antar bangsa dan negara
Tak ada lagi kata penindasan ,

Bangsaku ,kini telah maju
Tak ada kemiskinan, tak ada kelaparan ,
Tak ada yang tak berpendidikkan .
Semuanya telah musnah .

Semua ,
Telah dimusnahkan oleh perjuangan bangsaku
Tak ada lagi marabahaya yang akan menindas bangsaku
Semua bangkit demi kejayaan bangsaku .
INDONESIA-ku merdeka di tahun 45 .
INDONESIA-ku sukses selalu

Jumat, 25 September 2009

tanpa judul

Bawalah hatimu kemana saja engkau mau
sesungguhnya cinta pertama itulah cinta sejati
Berapa banyak tempat sudah disinggahi
namun kerinduan tetap pada kampung halaman

Api kerinduan meronta ingin selalu dekat denganmu
celaan itu hanyalah sebuah kesalahan
tidaklah aku berpaling darimu karena celaan
dan tidaklah aku berpaling darimu kecuali sementara waktu saja

Kutinggalkan yang lain sejak kukenal kekasih sejati
seolah-olah bekal perjalanan yang tiada habisnya
Seumur hidup kegembiraan ini tak dapat menutupi penyesalanku
karena telah meninggalkan kekasih hati

Seribu satu bayangan menawan hati setiap malam
jatuh cinta kepada yang ini kemudian kepada yang itu
namun keesokan hari begitu cepat melupakannya
Dahulu hatiku hampa sebelum terisi cinta kepadamu
sibuk mengingat yang lain, terlena dalam permainan
Ketika cintamu memanggil hatiku ia membalasnya
Kulihat ia tidak lagi berpindah ke lain hati
Teruskanlah hubungan ini jika engkau mau
putuskanlah jika itu memang plihanmu
hatiku tidaklah baik kecuali bersamamu
sungguh aku kehilanganmu bila aku berbohong
sungguh tiada lain di dunia ini yang lebih membuatku gembira selain dirimu
sekiranya seluruh keindahan ada di kota ini
namun akan terasa hampa jika engkau lenyap dari pandanganku

jika engkau hilang dari pandanganku maka pikiranku selalu melayang mengingatmu
jika impian tentangmu tidak mengunjungiku
maka hati ini yang akan mengunjungimu
jiwaku adalah lisan yang menggambarkan tentang cintamu
jiwaku adalah hati dan engkaulah yang menyebarkan isi hati

jiwa ini mati karena penyakitnya
namun ia menyembunyikan penyakitnya itu dari orang-orang yang menjenguknya
betapa pilu arwah ini mengadukan cintanya
yang ia berikan kepada selain kekasih hati
Wahai orang-orang yang pergi dalam keadaan lalai
sampai kapankah engkau menganggap baik perbuatan keji
sampai kapan dan kapan engkau tidak takut datangnya hari itu
yaitu hari ketika Allah membuat bicara seluruh anggota badan
sungguh aneh, padahal engkau orang yang dapat melihat
bagaimana mungkin engkau tersesat dari jalan yang terang

Kami berlepas diri kepada Allah
dari orang-orang yang terkena virus musik dan nyanyian
berapa kali aku katakan wahai manusia
kalian berada di tepi jurang kehancuran
namun mereka justru mencela kami
mereka terus larut dalam kesesatan mereka itu
sementara kami kembali kepada Allah meniti jalan yang lurus
kami menjalani hidup di bawah naungan sunnah rasulullah
sementara mereka mati dalam keadaan bersenandung ria

CINTA

Kemarin aku berdiri berdekatan pintu gerbang sebuah rumah ibadat dan bertanya kepada manusia yang lalu-lalang di situ tentang misteri dan kesucian cinta.
Seorang lelaki setengah baya menghampiri, tubuhnya rapuh wajahnya gelap.
Sambil mengeluh dia berkata, "Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah,
aku mewarisinya dari Manusia Pertama.
"Seorang pemuda dengan tubuh kuat dan besar menghampiri.
Dengan suara bagai menyanyi dia berkata,
"Cinta adalah sebuah ketetapan hati yang ditumbuhkan dariku,
yang rnenghubungkan masa sekarang dengan generasi masa lalu dan generasi yang akan datang.
'Seorang wanita dengan wajah melankolis menghampiri dan sambil mendesah,
dia berkata,
'Cinta adalah racun pembunuh,
ular hitam berbisa yang menderita di neraka,
terbang melayang dan berputar-putar menembusi langit sampai ia jatuh tertutup embun,
ia hanya akan diminum oleh roh-roh yang haus.
Kemudian mereka akan mabuk untuk beberapa saat,
diam selama satu tahun dan mati untuk selamanya.
'Seorang gadis dengan pipi kemerahan menghampiri dan dengan tersenyum dia berkata,
"Cinta itu laksana air pancuran yang digunakan roh pengantin sebagai siraman ke dalam roh orang-orang yg kuat,
membuat mereka bangkit dalam doa di antara bintang-bintang di malam hari dan senandung pujian di depan matahari di siang hari.
'Setelah itu seorang lelaki menghampiri.
Bajunya hitam, janggutnya panjang dengan dahi berkerut,
dia berkata,
"Cinta adalah ketidakpedulian yang buta.
la bermula dari hujung masa muda dan berakhir pada pangkal masa muda.
'Seorang lelaki tampan dengan wajah bersinar dan dengan bahagia berkata,
'Cinta adalah pengetahuan syurgawi yang menyalakan mata kita.
Ia menunjukkan segala sesuatu kepada kita seperti para dewa melihatnya.
'Seorang bermata buta menghampiri,
sambil mengetuk-ngetukkan tongkatnya ke tanah dan dia kemudian berkata sambil menangis, 'Cinta adalah kabus tebal yang menyelubungi gambaran sesuatu darinya atau yang membuatnya hanya melihat hantu dari nafsunya yang berkelana di antara batu karang,
tuli terhadap suara-suara dari tangisnya sendiri yang bergema di lembah-lembah.
'Seorang pemuda,
dengan membawa sebuah gitar menghampiri dan menyanyi,
'Cinta adalah cahaya ghaib yang bersinar dari kedalaman kehidupan yang peka dan mencerahkan segala yang ada di sekitarnya.
Engkau bisa melihat dunia bagai sebuah perarakan yang berjalan melewati padang rumput hijau.
Kehidupan adalah bagai sebuah mimpi indah yang diangkat dari kesedaran dan kesedaran.
'Seorang lelaki dengan badan bongkok dan kakinya bengkok bagai potongan-potongan kain menghampiri. Dengan suara bergetar,
dia berkata,
"Cinta adalah istirahat panjang bagi raga di dalam kesunyian makam,
kedamaian bagi jiwa dalam kedalaman keabadian.’Seorang anak kecil berumur lima tahun menghampiri dan sambil tertawa dia berkata,
"Cinta adalah ayahku,
cinta adalah ibuku.
Hanya ayah dan ibuku yang mengerti tentang cinta.
"Waktu terus berjalan.
Manusia terus-menerus melewati rumah ibadat.
Masing-masing mempunyai pandangannya tersendiri tentang cinta.
Semua menyatakan harapan-harapannya dan mengungkapkan misteri-misteri kehidupannya

KEHIDUPAN
Engkau dibisiki bahawa hidup adalah kegelapan
Dan dengan penuh ketakutan
Engkau sebarkan apa yang telah dituturkan padamupenuh kebimbangan
Kuwartakan padamu bahawa hidup adalah kegelapanjika tidak diselimuti oleh kehendak
Dan segala kehendak akan buta bila tidak diselimuti pengetahuan
Dan segala macam pengetahuan akan kosongbila tidak diiringi kerja
Dan segala kerja hanyalah kehampaankecuali disertai cinta
Maka bila engkau bekerja dengan cinta
Engkau sesungguhnya tengah menambatkan dirimu
Dengan wujudnya kamu,
wujud manusia lainDan wujud Tuhan.

PERJAMUAN JIWA

Bangun!
Kerana jiwaku mengalu-alumu dari dasar laut,
dan menawarkan padamu sayap-sayap di atas gelombang yang mengamukBangunlah,
kerana sunyi telah menghentikan derap kaki kuda dan langkah para pejalan kaki.
Rasa kantuk telah memeluk roh setiap laki-laki, sementara aku terbangun sendiri,
rasa rindu membukakan kertas surat tidurku.
Cinta membawaku dekat denganmu, namun kebimbangan melemparkan diriku menjauh darimu.
Aku telah membuang bukuku,
kerana keluhku mengunci kata-kata dan desah nafasku meninggalkan tempat tidurku,
Cintaku,
kerana takut pada hantu lupa yang berada di balik selimut.
Aku telah membuang bukuku,
kerana keluhku mengunci kata-kata dan desah nafasku meninggalkan halaman buku yang kosong di depan mataku!Bangun,
bangunlah,
Cintaku dan dengar diriku!
Aku mendengarkanmu,
Cintaku!
Aku mendengar panggilanmu dari lautan lepas dan merasakan lembutnya sentuhan sayapmu. Aku telah jauh dari ranjangku,
beranjak ke tanah lapang, hingga embun membasahi kaki dan bajuku.
Di sinilah aku berdiri,
dibawah bunga-bunga pohon badam,
memenuhi panggilan jiwamu.
Bicaralah padaku,
Cintaku,
dan biarkan nafasmu menghirup angin gunung yang datang padaku dari lembah-lembah Lebanon.
Bicaralah.
Tak ada yang akan mendengar selain diriku.
Malam telah melarutkan semua manusia ditempat tidurnya.
Syurga telah menyulam cahaya rembulan dan menghamparkannya ke seluruh daratan Lebanon,
Cintaku.
Syurga telah meriasnya dengan bayangan malam,
jubah tebal membentang dihembus asap dari cerobong kain,
dihembus nafas kemari, dan mengelarnya di telapak kota,
Cintaku.
Para penduduk telah pulas menganyam mimpi di ubun-ubunnya di tengah pohon-pohon kenari. Jiwa mereka mempercepatkan langkah mengejar negeri mimpi,
Cintaku.
Lelaki-lelaki longlai menggendong emas,
dan tebing curam yang akan dilalui melemaskan lutut mereka.
Mata mereka mengantuk kerana dililit kesulitan dan ketakutan.
Mereka melemparkan tubuh ke tempat tidur sebagai tempat berlindung dari hantu-hantu yang menakutkan dan mengerikan,
Cintaku.
Hantu-hantu dari masa lalu berkeliaran di lembah-lembah.
Jiwa para raja melintasi bukit-bukit.
Fikiranku yang berhias kenangan menyingkap kekuatan bangsa Chaldea,
kemegahan Arab.
Di lorong-lorong gelap,
jiwa-jiwa pencuri yang tegap berjalan,
muncung-muncung nafsu ular berbisa muncul dari celah-celah benteng,
dan rasa sakit berdengung kematian,
muntah-muntah sepanjang jalan.
Kenangan menyingkap tabir kelupaan dari mataku dan nampaklah Sodom yang menjijikkan, serta dosa-dosa Gomorah.
Ranting-ranting berayun-ayun,
Cintaku,
dan desirnya bertemu dengan alunan anak sungai di lembah.
Syair-syair Sulaiman,
nada kecapi Daud dan lagu Ishak Al-Mausaili terngiang-ngiang di telinga kami.
Jiwa anak-anak yang lapar di penginapan menggelupur,
ibunya mengeluh di atas kamar kesedihan,
dan kekecewaan telah jatuh dari langit.
Mimpi-mimpi kebimbangan melanda hati yang lemah.
Aku mendengar rintihan pahitnya.
Semerbak bunga melambai seiring nafas pohon-pohon cedar.
Terbawa angin sepoi-sepoi menuju perbukitan,
harum itu mengisi jiwa dengan kasih sayang dan meniupkan kerinduan untuk terbang.
Tetapi racun dari rawa-rawa jug berkelana mengepul bersama penyakit.
Seperti panah rahsia yang tajam,
racun itu telah menembusi perasaan dan meracuni udara.
Tanpa kusedari matahari telah mengilaukan cahaya pagi,
Cintaku,
dan jari-jari timur yang lentik menimang mata-mata orang yang terlelap.
Cahaya itu memaksa mereka untuk membuka daun jendela dan menyelak hati dan kemenangan.
Desa-desa,
yang sedang tertidur dalam damai dan tenang di pundak-pundak lembah,
bangun,
loceng-loceng berdenting memenuhi angkasa sebagai panggilan untuk mula berdoa.
Dan dari gua-gua,
gema-gema juga berdengung,
seolah-olah seluruh alam sedang berdoa bersama-sama dengan khusyuknya.
Anak-anak sapi telah keluar dari kandangnya,
biri-biri dan kambing meninggalkan bangsalnya untuk menuai rumput yang berembun dan berkilatan cahaya.
Penggembalanya mengikuti dari belakang sambil mengamatinya di balik lelalang.
Di belakangnya lagi gadis-gadis bernyanyi seperti burung menyambut pagi.
Kini tangan siang hari yang perkasa terbaring di atas kota.
Tirai telah diselak dari jendela dan pintu pun terbuka.
Mata yang penat dan wajah lesu para penjahit telah siap di tempat kerjanya.
Mereka merasakan kematian telah melanggar batas kehidupan mereka,
dan riak muka yang layu mempamerkan ketakutan dan kekecewaan.
Di jalanan padat dengan jiwa-jiwa yang tamak dan tergesa-gesa,
dan di mana-mana terdengar desingan besi,
pusingan roda dan siulan angin.
Kota telah menjadi arena pertempuran di mana yang kuat menindas yang lemah dan si kaya mengeksploitasi dan menguasai si miskin.
Betapa indah hidup ini,
Cintaku,
seperti hati penyair yang penuh dengan cahaya dan kelembutan hati.
Dan betapa kerasnya hidup ini,
Cintaku,
seperti dada penjahat, yang berdebar-debar kerana selalu merasa bimbang dan takut

SETITIS AIRMATA DAN SEULAS SENYUMAN

Takkan kutukar dukacita hatiku demi kebahagiaan khalayak.
Dan, takkan kutumpahkan air mata kesedihan yang mengalir dari tiap bahagian diriku berubah menjadi gelak tawa.
Kuingin diriku tetaplah setitis air mata dan seulas senyuman.
Setitis airmata yang menyucikan hatiku dan memberiku pemahaman rahsia kehidupan dan hal ehwal yang tersembunyi.
Seulas senyuman menarikku dekat kepada putera kesayanganku dan menjelma sebuah lambang pemujaan kepada tuhan.
Setitis airmata meyatukanku dengan mereka yang patah hati;
Seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan.
Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan berbanding jika aku hidup menjemukan dan putus asa.
Aku bersedia kelaparan demi cinta dan keindahan yang ada di dasar jiwaku setelah kusaksikan mereka yang dimanjakan amat menyusahkan orang.
Telah kudengar keluhan mereka dalam hasrat kerinduan dan itu lebih manis daripada melodi yang termanis.
Ketika malam tiba bunga menguncupkan kelopak dan tidur, memeluk kerinduannya.
tatkala pagi menghampiri, ia membuka bibirnya demi menyambut ciuman matahari.
Kehidupan sekuntum bunga sama dengan kerinduan dan pengabulan.
Setitis airmata dan seulas senyuman.
Air laut menjadi wap dan naik menjelma menjadi segumpal mega.
Awan terapung di atas pergunungan dan lembah ngarai hingga berjumpa angin sepoi bahasa, jatuh bercucuran ke padang-padang lalu bergabung bersama aliran sungai dan kembali ke laut, rumahnya.Kehidupan awan-gemawan itu adalah sesuatu perpisahan dan pertemuan.
Bagai setitis airmata seulas senyuman.
Dan, kemudian jiwa jadi terpisahkan dari jiwa yang lebih besar, bergerak di dunia zat melintas bagai segumpal mega diatas pergunungan dukacita dan dataran kebahagiaan.
Menuju samudera cinta dan keindahan - kepada Tuhan.

NASIHAT JIWAKU

Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar mencintai semua orang yang membenciku,
Dan berteman dengan mereka yang memfitnahku.
Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadaku bahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;
Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari semua yang ada, dan bertambah secara kekal.
Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada di sebalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.
Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan menasihatiku,
Aku melihat keindahan seperti titik api yang tergulung asap;
tapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan aku hanya melihat api yang membakar.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan.
Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia.
Tapi sekarang aku belajar mendengar keheningan,Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman.
Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahsia keabadiaan..
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan ke dalam cangkir-cangkir,
Yang belum terangkat oleh tangan, dan tak tersentuh oleh bibirHingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang terkubur dalam abu.
Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga;
Tapi sekarang kerinduan menjadi cangkirku,
Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian adalah kebahagianku.Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari yang tak dapat dilihat;
Dan jiwaku menyingkapkan kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impikan.
Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk menghirup harum tumbuhan yang tak memiliki akar, tangkai maupun bunga,
dan yang tak pernah dapat dilihat mata.
Sebelum jiwaku menasihati, aku mencari bau harum dalam kebun-kebun,Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana dupa;
Tapi sekarang aku menyedari hanya pada dupa yang tak dibakar,
Aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa raya.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tidak merasa muliakerana pujianDan agar tidak disusahkan oleh ketakutan kerana cacian.
Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar;
Bahwa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panasDan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin.
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu.
Jiwaku menasihatiku dan meyakinkankuBahawa aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendah berbanding raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua,
Seorang yang lemah yang aku caci atau kukasihani,Dan seorang yang kuat yang kuikuti, maupun yang kulawandalam pemberontakan.
Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanahyang sama darimana semua manusia diciptakan.
Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku.
Bila mereka melanggar aku juga pelanggar,
Dan bila mereka berbuat baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka.
Bila mereka bangkit, aku juga bangkit bersama mereka;
Bila mereka tinggal di belakang, aku juga menemani mereka.
Jiwaku menasihatiku dan memerintahku untuk melihat bahawa cahaya yang kubawa bukanlah cahayaku,
Bahwa laguku tidak diciptakan dalam diriku;Kerana meski aku berjalan dengan cahaya, aku bukanlah cahaya,
Dan meskipun aku bermain kecapi yang diikat kemas oleh dawai-dawaiku,Aku bukanlah pemain kecapi.
Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini:
"Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok.
" Pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu masa yang tak bisa kucapai;
Tapi kini aku terdidik perkara ini :
Bahawa dalam keseluruhan waktu masa kini yang singkat, serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat.
Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu.
Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada beza di antara kita.
Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku,
Dan engkau jagalah apa yang ada di dalam dirimu, dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.

Situs menarik... Bergaul -- Komunitas Indonesia

Hi,

Ada situs menarik nih, klik aja link yg dibawah ini

title

Thx ya......


1. sayang

mawkah kamu terbang dengan bintang bersama ku

menggapai mahligai cinta kita berdua.

sayang lihatlah di mataku ada kamu,dihatiku ada cinta untukmu

sayang ku sepanjang nafas mu

kasih ku sedalam hatimu

ku ujudkan cnitah dan kasi sayang dengan janur kuning pelaminanmu.

2 cinta

cinta itu absrak tak bisa untuk dilihat namun bisa dirasakan.

cinta itu buta bahkan demi cinta pun kita rela nyawa kita melayang

dengan cinta kita lupa dengan diri kita,bahkan lupa diri

cinta itu kadang sakit dikalakita berantem

cinta itu indah dikala kita bertemu kekasih hati

sayang jangan main-main dengan cinta kalo tka maw luka

sayang percayalah cintaku pada mu tak seperti ginju merah dibibir mu

kadang ada dan tak ada.

cintaku seperti air dari surga yang takan pernah haus walau kita hanya sekali minum

Kamis, 24 September 2009

Doa Seorang Ibu

Kuserahkan nama-nama anakku
Kedalam tanganmu ya Tuhan
Tulislah nama-nama anakku
Dengan tinta yang tidak terhapuskan
Agar ta'ada siapapun juga
yang dapat merebutnya
Tidak juga iblis durhaka
Mengayaknya seperti gandum belaka
Peganglah tangan anak-anakku
Bila mereka harus kulepaskan
Biarlah mereka dilindungin kuat-mu
Terlepas bebas dari segala kelemahan
Tuhan, kau tahu betapa hebatnya
Dunia dapat memperlakukan mereka dengan sewenang-wenang
Jagalah jangan sampai mereka tenggelam
Dalam cobaan dunia yang kejam
Aku tidak meminta anak-anakku
Bebas lepas disetiap penderitaan
Hanya kuminta keberanian dan daya tahan
bagi mereka dalam ketakutan dan kesepian
Biarlah dalam nama-mu mereka peroleh perlindungan
jangan biarkan mereka terasing dari pada-mu, Tuhan
Melainkan akrab setia sepanjang penghidupan
Kuserahkan nama-nama anakku
Kedalam tangan-mu ya Tuhan
Amien

Doa Seorang Calon Istri Shalehah


Ya ALLAH,
Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.
Wajah ganteng dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Engkau (menauladani sifat-sifat Agung Mu).
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.

Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang pria yang tidak hanya memujaku
tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu & situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika berada disebelahnya.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna,
Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta:
Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat,pria itu bangga.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU,
sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU,
bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berikanlah SifatMU yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMU bukan dari luar diriku.
Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku penglihatanMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya
dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat,
sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari,
dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.
dan slalu meberikan semangat untuknya

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu,
aku berharap kami berdua dapat mengatakaan
“Betapa besarnya ALLAH itu karena Dia telah memberikan kepadaku
seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu
pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kautentukan.

sahabat

sepertiga purnama kendarai malam
dalam gelap dalam derap kesendirian
tempat angin menabur desahnya
tempat dewadewi suara menabur kesunyian
dalam sepi semua mulai diam
lalu aku memikirkanmu,
duhai sahabat penaku...

mungkin kita tak pernah sekalipun menyapa
kita tak pernah mengisi penuh
cangkir persahabatan kita dalam satu ruang
kita belum pernah saling bicara
ataupun menunjuk bintangbintang yang sama
namun kau adalah kebahagiaan
saat hariku sedang cerah
dan kau pemberi semangatku
saat aku sedih dan gelisah
seperti purnama memuji sinar mentari
akupun menghargaimu selayaknya pelangi
seperti pasir putih yang memandang laut berawan
akupun mengagumimu selayaknya 4 musim

waktu yang terus melaju
terus berpacu
dan kita semakin menua
kulit ini semakin kering
semakin pucat sepucat malam dingin
napas kita kian memendek
pandangan kita memudar
sepudar kabutkabut di pegunungan

namun sahabat,
tetaplah menjadi bagianku
tetaplah mengiringi langkahku
seperti napas yang menyelimuti kehidupanku
seperti air yang mengisi dahagaku
seperti lentera yang menemani malamku
seperti mimpi yang mengikuti tidurku
dan seperti janji pelangi
yang akan selalu hadir setelah hujan
akupun akan selalu menjadi bagianmu

aku dan kamu tau, sepasti pagi
bahwa jalan kita memang berbeda...

tapi,
kita tetap berjalan beriringan...

BILA SAATNYA TIBA


setiap insan tanpa sadar
hanya mentani saatnya tiba
hanya sepi teman sejati
hanya amal teman setia
tanggalkan cinta
tanggalkan semua hiasan dunia

tak peduli rupamu
tak peduli hartamu
tak peduli derajatmu

bila telah tiba saat waktu menghampirimu
tak satupun ato siapapun
menolak juga menolongmu
maka sebelum tiba saatnya
rubahlah hidupmu selagi mummpu
berjalanlah selalu dengan iman
melangkahlah dengan keikhlasan
isi waktumu dengan amal kebajikkan

niscaya bila saatnya tiba
kau kan tersenyum
karena telah membawa bekal
tuk jadi teman abadimu

Selasa, 22 September 2009

Sajak Harimau

Kamu mengadu
bukan tempat biasa kamu bilang
kamu bukanlah sendiri
kamu cuma ingin bilang
bukan ini tempat yang dicari

Kamu mengadu
kepada siapa kamu hidup
bersandarkan di mana tangga kehidupan
kamu bukanlah ingin lepas
tangga kehidupanmusedang sulit dipijak

Kamu mengadu
tiada tempat bagiku dunia ini tidak luas
ada api disekelilingku
ada duri menghalangi jalanku
kamu bukannya tidak senang,
kamu adalah sangat senang.

Kamu mengadu.
Aku tempat beradu.
Kamu mengaduh.
Aku dengar kamu bilang,”Aduh.”

Sini aku bantu
Kamu mengadu.
Bukan kamu tidak tahu.
Kamu bilang ini cuma aku.
Siapa bilang itu bukan kamu.
Aku tahu Kamu tahu.
Semua aku tahu.
Jangan hari ini.
Aku mengadu.
Adakah di kamu
Gaung ini rindu Bukan saatnya tapi.
Kamu bilang kamu mau bantu.
Jangan
Bukan
Jangan
Bukan

Di awan yang hitam
Di situ hujan mau keluar
Dingin sudah Kamu mengadu
Apinya sudah padam kan?
Aku mengadu Mau apa lagi kamu?

Biar
Biar
Biar saja
Mungkin hati
kamu sudah jadi batu.

Ungkapan Nurani


Malam, sang dewi
di waktu yang tak ada cahaya kali ini
mungkinkah sebuah bintang, jatuh di kamar ku ?

Malam, sang dewi
dengan jiwa penuh lumuran pasrah
mungkinkah kepingan bahagia mengikuti ?
Sambil menghirup udara dingin
Ku resapi hebat nya hari ini

Malam, sang dewi
entah apa testimoni mereka
Namun semua celaan yang merambat
Kau tanggapi dengan tawa pelecehan
Sembari membiarkan hati mereka buta perlahan

Malam, sang dewi
kini ku lelah sesaat
Biarkan aku tidur di sini ya sang dewi
Karena ariek tak akan tidur sampai besok pagi

Hidup Adalah Pilihan

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur.
Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin
menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan
tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua
tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan
kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”
Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam
tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah
disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah
nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan
terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput
mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua
anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih
baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit
yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon
yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan,
kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan
sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau
melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka,
hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka,
pilihlah dengan bijak.

Indonesia, Tanah Tumpah Darahku


Bersatu kita teguh
bercerai kita jatuh

Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya,
Dilingkari air mulia tampaknya :
Tumpah darahku Indonesia namanya.

Lihatlah kelapa melambai-lambai
Berdesir bunyinya sesayup sampai
Tumbuh di pantai bercerai berai
Mamagar daratan aman kelihatan;
Dengarlah ombak datang berlagu
mengejar bumi ayah dan ibu,
Indonesia namanya, tanah airku

Tanahku bercerai seberang menyeberang
Merapung di air malam dan siang
Sebagai telaga dihiasi kiambang,
Sejak malam di hari kelam
sampai purnama terang benderang;
Di sanalah bangsaku gerangan menopang
Selama berteduh di alam dan lapang.

Tumpah darah nusa India
Dalam hatiku selalu mulia
Dijunjung tinggi atas kepala
Semenjak diri lahir ke bumi
Sampai bercerai badan dan nyawa
karena kita sedarah sebangsa
Bertanah air di Indonesia

Bangsa Indonesia bagiku mulia
Terjunjung tinggi pagi dan senja,
Sejak syamsiar di langit nirmala
Sampaikan malam di hari kelam

Penuh berbintang cahaya bulan;
Mengapalah mulia, handai dan taulan,
Badan dan nyawa ia pancarkan.

Selama matari di alam beredar
Bulan dan bintang di langit berkisar
Kepada bangsaku berani berikrar;
Selama awan putih gemawan
memayungi telaga ombak-ombakan,
Sela itu bangsaku muliawan
Kepada jiwanya kami setiawan

Ke Indonesia kami setia
Di manakah ia di hatiku lupa,
Jikalau darah di badan dan muka
Berasal gerangan di tanah awal;
Sekiranya selasih batang kemboja
Banyak kulihat ditentang mata
Menutupi mejan ayah dan bunda ?

Di batasan lautan penuh gelombang,
Mendekati pantai buih berjuang,
Terberai tanahku gewang gemewang,
Sebagai intan jatuh terberai
Dilingkari kerambil lambai melambai
Menyanyikan lagu nan indah permai
Di sela ombak memecah ke pantai.

Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai,
tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya,
Dilingkari air mulia tampaknya :
Tumpah darahku Indonesia namanya.

Memandang alam demikian indahnya
Ditutupi langit dengan awannya
Berbilaikan buih putih rupanya,
Rindulah badan ingin dan rewan
Terkenang negeri dengan bangsanya
Berumah tangga selama-lamanya
Penuh peruntungan berbagai sejarahnya

Lagu Tanah Air


1
Adalah hijau pegunungan
Adalah biru lautan
Adalah hijau
Adalah biru
Langit dan hatiku
Adalah aku pucuk tatapan
Adalah pucuk
Adalah tatapan
Adalah pucuk senapan
Mengarah ke dadaku

2.
Hijau pegunungan biru lautan
Tiadalah harapan adalah ketakutan
Hijau pegunungan biru lautan
Tiadalah ketentraman adalah ancaman
Adalah karena cintaku
Adalah karena kucinta
Langit merah jalan berdebu
Rumah punah jalan terbuka

3.
Bunga tumbuh mawar biru
Kembang wera kembang jayanti
Tanah yang kujejak rindu
Kan kurangkum dalam hati

Nasehat Jiwaku


Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar mencintai semua orang yang membenciku,
Dan berteman dengan mereka yang memfitnahku.
Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadaku bahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;
Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari semua yang ada, dan bertambah secara kekal.
Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada di sebalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.
Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan menasihatiku,
Aku melihat keindahan seperti titik api yang tergulung asap;
tapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan aku hanya melihat api yang membakar.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan.
Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia.
Tapi sekarang aku belajar mendengar keheningan,Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman.
Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahsia keabadiaan..
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan ke dalam cangkir-cangkir,
Yang belum terangkat oleh tangan, dan tak tersentuh oleh bibirHingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang terkubur dalam abu.
Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga;
Tapi sekarang kerinduan menjadi cangkirku,
Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian adalah kebahagianku.Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari yang tak dapat dilihat;
Dan jiwaku menyingkapkan kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impikan.
Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk menghirup harum tumbuhan yang tak memiliki akar, tangkai maupun bunga,
dan yang tak pernah dapat dilihat mata.
Sebelum jiwaku menasihati, aku mencari bau harum dalam kebun-kebun,Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana dupa;
Tapi sekarang aku menyedari hanya pada dupa yang tak dibakar,
Aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa raya.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tidak merasa muliakerana pujianDan agar tidak disusahkan oleh ketakutan kerana cacian.
Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar;
Bahwa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panasDan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin.
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu.
Jiwaku menasihatiku dan meyakinkankuBahawa aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendah berbanding raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua,
Seorang yang lemah yang aku caci atau kukasihani,Dan seorang yang kuat yang kuikuti, maupun yang kulawandalam pemberontakan.
Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanahyang sama darimana semua manusia diciptakan.
Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku.
Bila mereka melanggar aku juga pelanggar,
Dan bila mereka berbuat baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka.
Bila mereka bangkit, aku juga bangkit bersama mereka;
Bila mereka tinggal di belakang, aku juga menemani mereka.
Jiwaku menasihatiku dan memerintahku untuk melihat bahawa cahaya yang kubawa bukanlah cahayaku,
Bahwa laguku tidak diciptakan dalam diriku;Kerana meski aku berjalan dengan cahaya, aku bukanlah cahaya,
Dan meskipun aku bermain kecapi yang diikat kemas oleh dawai-dawaiku,Aku bukanlah pemain kecapi.
Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini:
“Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok.
” Pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu masa yang tak bisa kucapai;
Tapi kini aku terdidik perkara ini :
Bahawa dalam keseluruhan waktu masa kini yang singkat, serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat.
Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu.
Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada beza di antara kita.
Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku,
Dan engkau jagalah apa yang ada di dalam dirimu, dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.

Kau


Saat engkau ada
mengiringi perjalanan hari hariku
bersamaku
seluruh jiwaku hadir seutuhnya

Saat engkau pergi
Separuh jiwaku disini
Separuh lagi melayang bersama mu
Cinta…seperti nyanyian nestapa

kala rambutku berkata
Putih…
Seputih hati seorang kelana cinta
Yang seabad lebih telah berpulang
Dalam perjalanan kehidupan

Dan dikau laksana bintang timur
Semburat cahaya atas langit cita cita
Seakan hendak berbisik pada sang pejalan malam
Akulah cinta tiada terhingga…

Dan kesetiaan cintaku
Sedalam mutiara di dasar lautan
Tetap bersinar dalam alunan ombak

Kini
Yang tersisa adalah kilau embun
Yang menguap di saat mentari pagi


Buat Sepasang Mata Tak Dikenal


Juwita,
Kalaulah kegandrungan yang kunyatakan ini menarik perhatianmu
Atau tak berarti apa-apa bagimu
Maafkanlah aku. Namun di matamulah
Dalam lindup bayangannya, suatu petang aku bersandar istirah
Dan sebentar terhantar dalam tidur yang indah.
Dalam ketenangannya kubelai bulan dan bintang-bintang
Kuanyam kapal khayal dari kelopak-kelopak kembang
Dan kubaringkan jiwaku yang lelah di sana
Kuberi minum bibirku yang dahaga
Dan kupuaskan gairah mataku yang mendamba

Juwita,
Waktu kebetulan kita bertemu sebagai dua orang asing yang bertemu
Dukaku pun berjalan juga di jalan itu
Telanjang, tak terselubung
Dengan langkah murung…
Dan engkaulan dukaku itu
Kesedihan dan kegagalan
Kebisuan dan kekecewaan
Mengungkung penyair yang bergulat habis-habisan
Karena puisi, Juita, ialah orang asing dinegeriku
Dibunuh kekosongan dan kehampaan.
Jiwaku gemetar ketika aku melihatmu
Aku merasa tiba-tiba seakan sebuah golok mengorek ke dalam darahku
Membersihkan hatiku, mulutku
Meniarapkan aku dengan kening kotor dan tangan meminta
Dalam lindap bayangan matamu yang jelita

Juwita,
Jika tiba-tiba kita bertemu
Jika mataku memandang matamu
Yang anggun, hijau, tenggelam dalam kabut dan hujan
Jika kebetulan pula kita bertemu lagi di jalan
(Dan bukankah hanya nasib kebetulan ini)
Maka akan kucium jalan itu, kucium dua kali

tanpa judul

It began as all fires do,
a spark soon ignited into a blaze of warmth and colourful delight.
You held my hand, became my friend,
earned my trust and my future once again looked bright.

Loneliness turned to hope,
emptiness filled up with dreams.
Hunger was satisfied,
and the darkness lit by love’s moonbeams.

Tears no longer hit the ground,
they fall on your loving shoulder.
I feel younger,
as our love grows older.

When sorrow leaves me wilted as a sun-parched rose,
your comfort is a river that flows and flows.
The sun’s light, the morning dew,
they are all the beauty that is you.

When passion ebbs,
as tides do,
love fills the wake,
and carries us through.

Your strength is as the oak,
but if it is my need you bend like the willow.
My heart is filled,
like a lucky sail with wind to billow.

Harsh cold winters,
wet springs, blissful summer heat, and the fall of time,
They’ll weather my spirit,
with grace and peace, your hand in mine.

Our love’s sweet creations, joyous children,
blessed am I thanks to God and you.
What greater beauty could shed light,
on the love that came from two.

Love’s sweet reflection,
laughing, growing, thriving, learning.
Words cannot express what my heart feels,
how strong my love is burning.

When God took one home,
I felt my heart would never again see the sun.
But you, my love, walked with me, through the sadness,
and together we share the memories that keep our family one.

The lines of age will etch their mark on us
and time will take the strength from our bodies.
But love’s brush will paint for us a picture of such beauty,
That a hundred lifetimes could not remove their glory.

tanpa judul

Tuhanku,
WajahMu membayang di kota terbakar
dan firmanMu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia

Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku

Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara.
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
-biarpun bersama penyesalan-

Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah ?
Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianatiMu
Tuhanku
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku

Kekuatan Cinta

Ada kekuatan di dalam cinta,
Orang yang sanggup memberikan cinta adalah
orang yang kuat
Karena ia bisa mengalahkan keinginannya
Untuk mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan,
Orang tertawa gembira adalah orang yang kuat
Karena ia tidak pernah terlarut dengan
tantangan dan cobaan.

Ada kekuatan di dalam kedamaian diri
Orang yang dirinya penuh damai bahagia adalah
orang yang kuat
Karena ia tidak pernah tergoyahkan
Dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam kesabaran,
Orang yang sabar adalah orang yang kuat
Karena ia sanggup menanggung segala sesuatu
Dan ia tidak pernah merasa disakiti.
Ada kekuatan di dalam kemurahan,
Orang yang murah hati adalah orang yang kuat
Karena ia tidak pernah menahan mulut dan
tangannya
Untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan di dalam kebaikan,
Orang yang baik adalah orang yang kuat
Karena ia bisa selalu mampu melakukan yang
baik bagi semua orang.

Ada kekuatan di dalam kesetiaan,
Orang yang setia adalah orang yang kuat
Karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan
pribadi
Dengan kesetiaannya kepada Allah dan sesama.

Ada kekuatan di dalam kelemahlembutan,
Orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat
Karena ia bisa menahan diri untuk tidak
membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam penguasaan diri,
Orang yang bisa menguasai diri adalah orang
yang kuat
Karena ia bisa mengendalikan segala nafsu
keduniawian.

...........
Sadarkah teman bahwa engkau juga memiliki
cukup Kekuatan untuk mengatasi segala
permasalahan
dalam hidup ini?
Dimanapun, seberat dan serumit apapun juga.
Karena pencobaan tidak akan pernah dibiarkan
melebihi kekuatan kita.

Jumat, 18 September 2009

Cintaku adalah


Kubayangkan dalam tatapan kekosongan..
Adakah manusia yang hidup tanpa rasa..
Dimanakah dunia bila cinta tak tercipta…
Nafas hanya sekedar nafas tanpa hawanya..

Keangkuhan timbul dan egopun merajalela..
Aku takkan bisa merasa dalam keindahan dunia..
Bila kusesak dalam kebimbangan alam..
Bila cinta membahana, tertahan dalam pakuan..

Andaikata kudapat ungkapkan semua..
Namun adakah cinta dapat terungkap dengan mudah?
Tuk berkata saja, bagaikan terseret arus..
Tubuh melangkah, namun bibir enggan berkata..

Sayangkan aku dalam segala anugerah..
Bagi Dia yang telah ciptakan padaku..
Rasa sayang, kasih dan cinta yang besar..
Hinggaku sungguh mengerti,apa tujuanku lahir di dunia..

Pesan Dari Cinta



Berbahagialah para pecinta
kalian dianugerahi rasa cinta dan dicintai
Tolong jangan sia-siakan
Karena Bagaimana pun, cinta tetap cinta

Seringkali manusia tidak menghargai cinta
Ketika cinta itu ada
Ketika cinta datang, mencoba untuk menyapa

Mungkin mereka baru akan merasa betapa berharganya cinta
Bila mereka merasakan betapa sulit untuk mendapatkannya

Teman, siapapun, dengarkan pesanku
Hargailah cinta
Tolong, jangan sia-siakan
Jangan buang dan abaikan

Kalau kalian mau tahu betapa berharganya cinta
Cobalah menjadi orang yang memperjuangkannya sungguh-sungguh
Dan gagal,…berulang-ulang.

Maka di situlah kalian akan tahu
Arti Cinta

Doaku untuk Pagi…..

saat pagi
menjelang hari
saat mentari
membias fajar

aku ingin
terlintas kata
terucap firman MU

wahai kekasih Sejati
Yang penuhi semesta
dengan cintamu

ucapkanlah dengan iradat MU
aku bagian kekasih MU
Ucapkanlah dengan iradat MU
aku bagian kerinduan MU
Ucapkanlah dengan iradat MU
kau dan aku satu
satu rasa, sirr, sifat,dan zat

yang tak terpisahkan
oleh apapun selamanya


TAUBAT



dihamparan kain yang lusuh
jiwa tertunduk dan bersimpuh
memohon ampun dari yang maha pengampun
atas segala dosa-dosa
yang mencemari raga yang semakin renta
kami……

hanyalah setitik debu yang hina
yang rapuh dan tak lupat
dari hilaf serta dosa
tersadar didalam gelisah
setelah begitu jauh melangkah
setelah begitu jauh melangkah
setelah terlalu lama terlena
akan kenikmatan nafsu dunia fatamorgana
mungkinkah kan mengelupas dari tubuh
kotoran-kotoran
yang telah mendarah daging menjadi satu
kami tahu…..

tubuh yang telah terbalut dosa
takkan bisa disucikan
walau degan seluas samodra
ya…alloh

apapun kehendakmu kami ihklas
biarkan air mata ini menetes
bukan karena air mata derita
biarkan air mata ini mengalir
karena air mata bahagia
disisa-sisa ahkir nafas
berilah yang terbaek
kami yakin ENGKAU MAHA segalanya
kan terima taubat kami
sebelum nyawa terlepas dari raga

Berharap Dalam Penantian


Aku..
Ingin rasanya slalu memandangmu..
Setiap sa’at kau slalu di hatiku..
Bagai separuh jiwa yang kau ambil dariku..

Kau penerang hatiku..
ngin rasanya kukatakan padamu..
Bahwa ku mencintaimu..
Setulus dan seutuh hatiku..

Kau tanam dalam hatiku benih cinta..
Kau bangun pula istana cinta..

Kau membuatku slalu ingat wajahmu..
Wajah yang slalu membayangiku..
Setiap sa’at dan stiap waktu..
Kau akan slalu teringat olehku..

Bidadari Malam


Merepih kesunyian dalam sepi malam
Mencari dalam kesendirian
Ketika malam tak lagi tentangmu
Dan pijar lentera meredup di tepian

Sungai hati bermuara di cakrawala jiwa
Buih-buih ombak bawa dirimu menjauh
Jauh, akankah kembali?
Datang, bisakah mengisi?
Jiwa-jiwa yang kosong
Ditingkahi hati yang hampa

Bidadari Malam
Renjana menghantar raga
Di ujung senja menebar asa

Mendekaplah
Rasakan setiap helai nafas
Nafas yang ada karnamu
Nafas yang ada hanya untukmu

Sepotong rendezvous kembali
Terlintas bayang senyum
Terdengar kepak sayap
Sekeping jiwa ku susun dalam hati
Membentuk wajah sang pencipta mimpi
Alunan swara yang datang dari langit
Mencari damai di swargaloka

Wahai titisan malaikat surga
Yang menemani tidur panjang
Yang mengelus mimpi dengan keindahan
Menjelmalah!
Mengejawantah dalam indah rupa Bidadari
Titipkan damai di atas bintang

Membelai tubuhku dengan tangan-tangan cinta
Selimuti raga dengan lembaran kehidupan
Tersenyum dalam dinginnya malam
Buai Sang Pujangga dan antarkan ia tidur tenang
Beri mimpi terindah tentang dirimu

Selamat tidur Bidadari
Pejamkan mata dan kita bersua di bunga tidur

Bidadari, ketika pagi tiba
Ketika embun menetes di ujung daun
Ketika matari muncul di ufuk timur
dan cahaya membias
Ku pinta, jangan pergi
Tetap disini, dipelukanku.

MUARA RINDU


hujan…..
sampaikan pada rintikmu
kemuara rindu
yang selama ini terpendam
luapan rasa terdalam
pada dia yang tak pernah tau
rintihan tangis kalbu

angin……..
bisikan ditelinganya
cinta ini semakin mengelora
rindu ini semakin menghimpit jiwa

mentari……….
ku yakin engaku begitu agung
selalu bagikan hangatmu
pada jiwa yang mengigil
akan kasih dan sayang
kau begitu perkasa
terpakan sinarmu
pada lidah kelu
tuk urai kata aku cinta padamu

Fatamorgana Rintik Hujan


pagi ini aku mengirimimu hujan
agar mengusap derai mimpi semalam
menggulung beku menggurat jilbab
rona merah membersit makna

pagi ini aku mengirimimu hujan
garis lurus membenam jiwa
gairah alam berkerudung kabut tipis
menari lembut sejukkan jiwa

mencoba kembali mengingat percakapan kita
seperti melukis raut wajahmu disejuk derai gerimis
lihatlah raey, indah warna pelangi ‘lah membingkainya
mengabarkan sebuah kejujuran hati kita

ah mimpi semalamn masih saja lenakan kesadaranku pagi ini
entahlah, menggurat sebayang sepi
digumpal kelabu awan dalam bait bait sajak
kibar jilbabmu hembuskan angin sejukkan jiwa
andai saja Raey, tatap kita tak sekadar bayang
yang hilang kala bias cahaya datang
mungkin hari-hari ini penuh dengan sajak berlumur senyum

INDAH BERSAMAMU

Saat ku temui dirimu, saat ku pandang wajahmu, dan saat ku lihat senyum manismu hati ku berkata “indahnya….”

Saat ku usap keningmu, saat ku sentuh pipimu, saat ku belai rambutmu, saat ku genggam tanganmu, dan saat ku dekap tubuhmu hatiku berkata “indahnya….”

Apa salahku kali ini, sehingga buatmu menagis, membuat mu tak lagi tersenyum, dan tak lagi ada kebahagiaan. Mungkin aku brengsek, mungkin aku pecundang, tapi inilah aku, aku yang menyayangimu, aku yang ingin selalu di sisimu, aku yang hanya ingin mencintaimu sepenuh hatiku.

Apa khilafku kali ini, membuat hatimu terluka, membuat mu kecewa, membuatmu tak percaya. Akan tetapi taukah engkau apa yang membuat hatiku berbunga, mengertikah engkau apa yang membuatku tertawa tergila-gila.

Terkadang aku tak mampu tuk berkata, tak berdaya tuk bicara, di hatiku hanya ada dirimu. Saat kau memelukku tak ada kata yang dapat ku ungkapkan, tak dapat ku bisikkan padamu, hanya hatiku yang menatapmu serukan “indahnya….”

Ku akui betapa indah hariku bersamamu, pagi nan cerah hiasi hangat nya jiwaku bersamamu, malam yang benderang sejukkan hatiku saat di sisimu..

“Indahnya….”